Pages

Minggu, 15 Maret 2009

Jangan jadi pecundang

Jalani kisah memang sarat liku-liku
Perlu ekstra hati-hati biar jalan ga keliru
Tapi terkadang aral datang lebih pagi
Hantam semua keyakinan hati

Goyahkan dinding baja nurani
Belantara hidup memang wajib dihadapi

Jangan pernah ragu melangkah
Dan jangan takut kalah
Ga ada yang ga mungkin jika mau usaha
Tegarkan hati hadapi semua masalah yang coba
menghadang

Reff:
Na...na na na na... 3x
Jangan jadi pecundang




Hidup cuma sekali jangan bikin ga berarti
Rasa sesal memang slalu datang belakangan

Mulailah merubah diri, siapkan semua strategi
Tatap tajam tujuan dan berusahalah jadi pemenang

Reff:
Na...na na na na... 3x
Jangan jadi pecundang

Izinkan saya memakai syair lagu jangan jadi pecundang yang dibawakan oleh Tip-x sebuah band beraliran ska yang terkenal lewat single genit. Syair ini saya rasa cukup mewakili apa yang memang ingin saya tulis dalam subbab ini.

Menjadi pecundang adalah aib. makna kata pecundang itu sendiri adalah sebuah bentuk kata yang amat berstigma buruk. Filosofi sang pecundang itu aadlah kalah sebelum bertanding. Terlalu banyak teori yang keluar tetapi tidak ada bukti nyata. Selalu kalah pada argument pertama dan gampang menyerah pada keadaan. Begitulah sifat para pecundang.

Ya, para pecundang adalah mereka yang mengaku muslim, tetapi kelakuan jauh sekali dari apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim. Ketika disuruh berhijab mereka gak pede dengan alasan itu udah ketinggalan zaman, udah gak up to date, gak bisa ngikutin mode dan lain sebagainya. Padahal semua ada hikmahnya. Begitu juga kaum lelakinya ketika disuruh untuk menjaga pandangan malah meliarkan pandangan, bahkan ada yang sengaja mencari-cari.

Maka jadilah seorang pemenang sejati. Mereka yang mencintai agamanya dan tidak hanya sekedar menjadi seorang pecinta, mereka juga menjadi pelaku aktif. Tanpa malu-malu dan tanpa ragu-ragu. Apa yang diperintahkan dilakukan sedang apa yang dilarang akan selalu dijauhi. Memang tak pernah bebas dari kesalahan tetapi akan selalu diikuti oleh kalimat taubat. Ah, kayaknya cukup sampai disini ya wacananya sekarang saatnya berbuat dan buktikan bahwa kita adalah pemenang sejati.


0 komentar: