Faktor pertama, dan ini biasanya menjadi faktor dominan, seseorang menjadi pendukung fanatic suatu kesebelasan adalah kebanggaan akan daerahnya. Dan ini hampir berlaku secara umum dimana saja. Seseorang mencintai klubnya itu karena klub itu barasal dari daerah atau kota. Maka wajar saja, jika warga Bandung identik dengan Persib, warga Jakarta identik dengan Persija, orang Surabaya sayang dengan Persebayanya. Factor kedaerahan akan sangat cocok bila di satu kota tersebut memiliki dua tim. Ambial contoh Jakarta, disana ada dua klub, yang kebetulan juga berlaga di Liga Super, Persija Jakarta dan Persitara Jakarta Utara. Maka disini akan sangat kelihatan warga Jakarta Utara akan lebih dominan menjadi pendukung klub Persitara. Walau prestasi yang diraih belum bisa menyamai prestasi kakak tuanya. Begitu juga warga di Kabupaten Bandung akan menonjolkan fanatisme dan kecintaan yang sangat tinggi kepada Persikab, Kabupatan Bandung.
Factor kedua seseorang menjadi pendukung suatu team adalah factor keluarga. Keluarga sanagat mempengaruhi seseorang akan menyukai sesuatu. Sebab kita tahu kelaurga adalah lingkungan terdekat dan terakrab dengan kita. Di kota saya, Depok, banyak anak-anak yang menjadi pendukung Persikad Depok, karena sering diajak oleh orang tuanya menyaksikan laga-laga Persikad. Akhirnya ketika mereka tumbuh besar hal ini terbawa. Jadi boleh saja Depok dekat dengan Jakarta dan Bogor, tetapi mereka tetap setia mendukung Persikad Depok.
Factor selanjutnya yang mempengaruhi seseorang menjatuhi pilihan untuk mendukung suatu kesebelasan adalah prestasinya. Banyak klub yang disukai orang karena mereka memiliki prestasi yang banyak. Ambil contoh saja ketika Manchester United berhasil meraih Treble Winner, maka banyak orang yang tiba-tiba menjadi pendukungnya The Red Devils. Banyak pendukung dadakan yang awalnya gak tahu apa dan gimananya MU tiba-tiba membeli kaus-kaus MU.
Saat itu banyak remaja yang mengidolakan jago-jago MU. Padahal sebelumnya mereka jarang mendengarnya. Bahkan seorang kawan yang tadinya terkenal sebagai penggemar Arsenal, beralih mendukung MU, kluab yang menjadi saingan terberat The Gunners.
Yang berikutnya bisa jadi karena pemainnya. Ini yang saat ini banyak dikalangan ABG, utamanya kaum hawa. Mereka suka Liverpool karena disana ada Fernando Toress dan Steven Gerard. Begitu juga ketika mereka mengaku menjadi pendukung The Guners itu tak lebih karena adanya si tampan Cesc Fabregas. Atau ketika ada yang mendukung Chelsea karena factor Michael Balack dan Frank Lampard. Biasanya sih mereka gak begitu peduli dengan bagaimana permainan klub yang disukainya tersebut. Yang ada dalam pikiran hanyalah menyaksikan pemain idolanya bertanding. Ini juga yang menyebabkan L.A Galaxy berani membayar seoarng David Beckham dengan harga mahal. Padahal kita tahu usia Beckahm saat ini bukanlah usia prodktif dan potensial bagi seoarng pemain sepakbola. Namun, Beckham adalah pemain sepakbola yang mempunyai nilai jual tinggi dan banyak penggemarnya, dan ini bagi mereka yang jeli melihat dari sisi bisnis adalah keuntungan yang sangat besar. Asumsi ini terbukti, dimanapun Beckham bermain selalu saja menguntungkan bagi klub yang dibelanya. Tetapi seorang mengdiolai seoarng pemain gak selalu soal tampang loh. Banyak yang suka Ronaldinho Karena gaya permainannya. Begitu juga ad ayang suak dengan Lionel Messi juga karena goyangannya yang yahud dan mematikan. Jadi sekali lagi ini gak hanya soal tampang loh.
Selanjutnya yang juga mempengaruhi seseorang menjadi penggemar suatu klub adalah karena gaya atau tipe permainan klub tersebut. Saya suka dengan Ajax Amsterdam adalah karena gaya bermain menyerangnya. Begitu juga pada musim 2007/2008 banyak yang suka dengan Arsenal karena gaya permainannya yang efektif dan ofensif. Atau ada seoarng yang suka dengan gaya permainan cepat dan keras ala Inggris, ada juga yang suka permainan ala Brasil yang lebih mementingkan sisi skill dan teknik pemain. Sedangkan di Indonesia banyak yang suka dengan gaya permainan yang ditawarkan oleh klub Pelita Jaya, yang dinamis dan mencerminkan gaya sepakbola modern.
Sebetulnya masih banyak factor-faktor lainnya seperti. Klub tersebut adalah klub pertama yang disaksikannya hingga dia tertarik. Bisa juga karena media yang selalu meliput suatu klub, hingga nama klub tersebut memiliki arti dan makna tersendiri bagi seseorang. Dan yang lain sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar