Pages

Selasa, 25 Mei 2010

Tips Menulis Malcolm Gladwell

Siapa yang tidak mengenal Malcolm Gladwell? Dia penulis terkenal dengan buku-bukunya yang best seller seperti Blink, Tipping Point, Outlier dan yang terbaru adalah what The Dog Saw, sebuah buku berisi kumpulan tulisan yang lahir sebelum dia menciptakan karya-karya unik yang mencetak best-seller internasional: Tipping Point, Blink, dan Outliers.

Alhamdulillah saya berkesempatan membaca buku-buku gladwell. Pertama kali mengenal karyanya yang berjudul Blink. Waktu itu tidak sengaja membelinya hanya berdasarakan perasaan bahwa buku ini bagus – ini kebiasaan saya dalam membeli buku yang biasanya tepat dugaan, dan ternyata teori ini juga dibenarkan dalam buku Blink.

Yang menarik dari apa yang ditawarkan oleh Gladwell adalah gagasan dari apa yang ditulisnya. Ya, walau terlihat sederhana namun gladwell menawarkan sesuatu yang baru dalam soal bagaimana kita memahami diri dan dunia sekitar kita.

Lalu pertanyaan yang sering muncul bagaimana gladwell menciptaka karya yang baik? Intinya sebagaimana diungkapkan olehnya nya bahwa, “Tulisan yang bagus dinilai berhasi bukan dari kekuatannya untuk meyakinkan namun tulisan yang baik dinilai berhasil jika tulisan tersebut mampu membuat anda terlibat, berpikir dan member anda kilasan pikiran seseorang”

Bila banyak penulis yang mempunya paradigma bagaimana tulisan ini bisa mempengaruhi pembaca di awal proses penulisannya, tidak begitu bagi Gladwell. Baginya yang terbaik adalah bagaimana apa yang kita tulis dapat membuat kita berkembang dan membuat kita memiliki banyak paradigam akan sesuatu. Dalam arti lain Gladwell ingin menjelaskan bahwa seorang penulis adalah petualang. Itulah yang dilakukannya hampir di semua proses penulisan artikelnya. Jadi ia tidak merasa cukup membuat tulisan dengan hanya menyaksikan dari satu sisi. Itulah yang menjadikan tulisannya hidup.

Keunikan Gladweel dalam menulis masih banyak, salah satunya soal ide, yang masih banyak dikeluhkan oleh banyak penulis. Ya, ide suka menjadi kendala terbesar bagi seseorang dalam memulai tulisan. Tapi tidak bagi Gladwell sebab dalam pandangannya semua manusia dan segala hal di dunia ini punya cerita. Tinggal bagaimana kita mau mencarai atau tidak cerita itu.

Paradigma ini yang membuat Gladwell bisa menulis dari berbagai sudut pandang dan juga berbagai macam tema. Gladwell ingin menjarakan kepada kita bahwa banyak hal si sekitar kita yang bisa di gali dan disampaikan kepada banyak orang.

Itulah yang terjadi di saat ia menulis artikel tentang seorang pawing anjing bernama Cesar Millan. Dalam pandangan Gladwell Milan adalah seorang sosok hebat yang mampu menghinotis anjing-anjing hingga menuruti apa yang di perintahnya. namun di tengah perjalanan Gladwell menyadari ada pertanyaan yang lebih bagus yaitu ketika Milan melakukan pekerjaannya apa yang ada di pikiran para anjing? Pastinya kita terkagum dengan cara pikirnya.

Satu kehebatan Gladweel lagi adalah ketika ia mengutip secara ilmiah tulisan para pakar dalam setiap artikel yang ditulisnya. Ia begitu lancar mengutip tulisan itu menjadi sebuah tulisan yang bisa di baca oleh siapapun dengan latar apapun.

Ya, membaca Gladwell kita akan dibawa olehnya memasuki dunia baru, lalu setelah membaca kita akan mengetahui dengan jelas ada apa di balik dunia baru itu. Jadi mari menulis.

0 komentar: