“Termasuk hak asasi manusia ketika ia memilih kematiannya”
(Jack Kevorkian)
Bagaimana bila ada orang yang tiba-tiba datang kepada anda lalu ia minta dibantu untuk membunuh dirinya sendiri? Pastinya bingung dan anda melihat orang itu sudah gila. Lalu bagaimana jika yang meminta kematian itu adalah keluarga anda?
Tapi tidak bagi seorang Jack Kevorkian, ia adalah seorang dokter yang mendukung seseorang untuk membunuh dirinya sendiri bila ia memnag sudah tidak mampu menjalani hidup karena sakit yang dideritanya dirasa hanya menyulitkan diri sendiri dan orang disekitarnya. Selain mendukung ia juga siap membantu sang pasien untuk mengakhiri hidupnya dengan kehendaknya sendiri.
Jack Kevorkian adalah figure sentral dalam film You Don’t know Jack, film yang dirilis oleh HBO ini memotret pro dan kontra seputar praktek euthanasia dalam dunia kedokteran. Banyak dokter yang sangat menhindari tindakan ini dilakukan walau sang pasien meminta dengan rela dan ikhlas untuk mengakhiri hidupnya. Diperankan oleh aktor watak terbaik, Al Pacino, film You Don’t Know Jack dengan cerdas mengangkat isu euthanasia ke ranah publik.
Euthanasia berasal dari bahasa latin yaitu eu yang artinya "baik" dan thanatos yang berarti kematian. Sedang arti secara medis adalah praktek pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukan dengan cara memberikan suntikan yang mematikan.
Walau dikenal dalam dunia medis praktik euthanasia bukannya tanpa hambatan dan halangan. Terutama penilaian dalam sisi humanis dan hak asasi manusia. Tapi dalam pandangan seorang Jack justru hak asasi seorang pasien juga yang meminta untuk diakhiri hidupnya, tentunya dengan syarat yang ketat, bila ia merasa sakitnya malah membuat beban ia dan orang disekitarnya. Bagi Jack ada hak moral bagi setiap orang untuk mati terhormat. Maka seseorang mempunyai hak memilih cara kematiannya.
Alasan yang lazim dikemukakan dokter untuk memutuskan tindakan Eutanasia adalah karena keadaan ekonomi pasien yang terbatas, sementara dana yang dibutuhkan untuk pengobatan sangat tinggi, sedangkan fungsi pengobatan menurut perhitungan dokter sudah tidak efektif lagi.
Kasus Eutanasia juga sempat membuat pro dan kontra di Indonesia. Ketika seorang Hasan Kesuma mengajukan proses Eutanasia untuk istrinya, Ny Agian, yang mengalami kerusakan otak permanen dan koma yang tidak kunjung mengalami kemajuan saat proses perawatan. Walau akhirnya praktek itu tidak terlaksana, namun kasus itu sempat membuat euthanasia menjadi obrolan ramai di ranah publik.
Euthanasia adalah dilema dalam dunia kedokteran. Di satu sisi, rasa kemanusiaan kita menolak pembunuhan. Tapi di sisi lain, kita melihat bahwa kematian adalah yang terbaik bagi pasien.
Suka atau tidak suka kenyataannya Euthanasia adalah sebuah fakta, dan sutradara You Don’t Know Jack telah sangat cerdas mengangkatnya ke layar kaca. Jadi bagaimana menurut anda tentang euthanasia?
Selasa, 25 Mei 2010
Tafsir Baru Euthanasia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar