Pages

Senin, 28 Juni 2010

ketika teknologi di perdebatkan

dejavu. kejadian yang sama terulang lagi. pelakunya dua negara yang sama dan dalam ajang yang sama pula namun dengan aktor dan masa yang beda.

itulah yang terjadi dalam pertandingan antara inggris vs jerman dalam babak 16 besar babak piala dunia 2010. tendangan frank lampard yang membentur mistar dan memantul kedalam gawang lalu keluar dengan cepat mengingatkan kita pada final piala dunia 1966, antara inggris vs jerman. namun bedanya ketika itu tendangan geof hurst dianggap gol dan membuat pemain jerman jatuh mentalnya. sementara tendangan frank lampard tidak dianggap gol oleh wasit, walau dalam tayangan lambat jelas terlihat bola sudah melewati garis gawang, hingga mengubur asa inggris menyamakan kedudukan ketika tertinggal 2-1 oleh jerman.

"apakah teknologi bisa diterapkan dalam sepakbola?" begitu komentator di televisi mengatakan. ya, kejadian ini kembali membuka dialog dan wacana digunakannya teknologi dalam pertandingan sepakbola agar hal-hal yg terjadi sangat cepat dan terbatas oleh pandangan mata bisa diputuskan dengan baik.

sejak bertahun2 lalu wacana ini digulirkan oleh sejumlah ahli. contoh yang digunakan adalah pemakaian chip dalam bola yang digunakan dalam permainan American Footbal. chip itu berguna memberi tahu wasit yang memimpin pertandingan ketika bola sudah bernilai score.

namun, walau sempat menjadi perdebatan resmi FIFA, usul tersebut sampai sekarang belum bisa diterapkan. masih banyak orang yang menganggap bahwa pemakaian teknologi dalam pertandingan sepakbola akan membuat pertandingan sepakbola tidak 'manusiawi' lagi. akan terlalu kaku, kemudian alasan lainnya lagi teknologi juga tidak menutup adanya kesalahan dalam penerapannya, dan bila itu terjadi pastinya akan menimbulkan polemik yg lebih besar lagi.

solusi yang ditawarkan ketika itu adalah penggunaan wasit tambahan. jadi dalam pertandingan sepakbola akan ada dua wasit yang bertanggungjawab di masing2 sisi, sehinnga daya jelajah dan ruang gerak wasit tidak terlalu luas sehingga bisa fokus dalam mengambil keputusan.

ya, apapun opsi yang akan dipakai harus diakui bahwa manusia punya kekurangan. sehingga harus ada terobosan peraturan yang bisa akan digunakan dalam pertandingan sepakbola, agar nilai2 fairplay tetap terjaga dalam pertandingan sepakbola dan tidak ada yang dirugikan.

(ngeblog via moto q9h )


1 komentar:

Unknown mengatakan...

Nice post, Mas..
Setuju bnget, sama kalimat terakhirnya, "... agar nilai2 fairplay tetap terjaga ..."
Sudah saatnya, teknologi dlm sepakbola diterapkan, krn manusia memiliki "keterbatasan"..