Pages

Senin, 05 Juli 2010

Jerman yang Menggoda

Saya tidak pernah menyukai Jerman dalam kejuaraan apapun. Faktanya adalah di tahun 1990, tahun dimana saya sudah mulai bisa memhami apa itu permainan sepakbola, Jerman mengalahkan Argentina tim yang sangat saya dukung 1-0 dalam final Piala Dunia yang ketika itu berlangsung di Italia. Sejak itu saya sangat tidak suka dengan kesebelasan Jerman. Maka saya sangat senang tatkala Jerman gagal menjadi juara dunia tahun 2006 tatkala mereka menjadi tuan rumah.

Lalu apakah, saya kembali tidak suka ketika di tahun 2010 ini Jerman mengalahkan dua tim unggulan saya Inggris dan Argentina? Walau awalnya sempat kesal namun rasa itu terus terkikis. Saya takjub dengan apa yang dicapai oleh permainan yang ditunjukkan Jerma. Mereka benar-benar bermain dengan kolektivitas sebagai kesatuan tim tanpa juga lupa memanfaatkan skil individu pemainnya.

Di balik sukses tim ini ada seorang arsitek yang memiliki visi baik dalam setiap pertandingan. Dia seorang Joachim Loew, pelatih yang sebelumnya menjadi asisten dari Jurgen Klinsmann di Piala Dunia 2010. Bahkan banyak yang bilang karir Jurgen Klinsmann sebagi pelatih banyak di pengaruhi oleh strategi dan visi loew dalam setiap pertandingan yang dilakoni. Keberanian memakai tenaga-tenaga muda adalah satu sikap yang patut di acungi Jempol.

Visi loew telah terlihat ketika mereka sanggup menghancurkan keangkuhan sepakbola Inggris dan Argentina. Dua tim yang sebenarnya lebih di favortikan akan lebih bertaji di piala dunia ini dibandingkan Jerman. Kolektivitas ditambah dengan kreativitas serta kemampuan menerjemahkan konsep teknis diatas kertas menjadi nyata di atas rumput ditunjukkan dengan baik oleh pasukan muda Jerman.

Apa yang ditunjukkan oleh Jerman saat melawan Argentina seolah ingin menunjukkan sinyal kepada tima Spanyol yang akan di hadapi dalam babak semifinal nanti bahwa mereka adalah tim yang beda tatkala kedua tim bertemu Jerman di final Piala Eropa. Ketika itu Spanyol mengalahkan Jerman dalam segala hal. Pada akhirnya, tim "Matador" menang 1-0 melalui gol Fernando Torres.

Namun, semoga dua kemenangan telak atas tim besar sebelumnya tidak membuat skuad Jerman kehilangan control. Mereka harus kembali menginjak bumi setelah segala puja dan puji menghampiri. Juga agar para pemian tetap mengingat apa yang telah di ucapkan oleh bahwa “Sepak bola adalah permainan kesempurnaan, tak ada tempat bagi kesalahan, sebuah kesalahan fatal maka kita akan terhukum,”

0 komentar: