Pages

Senin, 28 April 2008

Teliti Memilih Informasi

Betepa berharga dan mahalnya harga akan sebuah informasi. Betapa banyak dana yang dikeluarkan untuk membuat organisasi seperti CIA atau FBI di Amerika Serikat sana dan hampir diseluruh negara dunia lainnya. Makanya dahulu apabila suatu negara ingin menyerang negara lainnya maka salah satu sasaran utamanya ialah pusat-pusat informasi yang dimiliki negara tersebut seperti stasiun televise dan stasiun radio.

Manusia memang tidak bisa dipisahkan dari yang namanya informasi, sebab dari informasi yang kita terima, kita dapat melakukan sesuatu. Bila informasi itu menjadi sesuatu yang penting, maka tak kalah penting juga tentang sejauhmana ketelitian informasi yang akan kita terima. Islam telah mengajarkan betapa pentingnya mencari informasi yang baik dan benar agar informasi itu tidak menghasilkan tindakan yang keliru. Makanya dalam ilmu hadits ada yang namanya, ilmu Al-Jarh Wa Al-Ta’dil. Ini adalah ilmu yang berusaha menguji data yang ada untuk menentukan keterpercayaan periwayat hadits. Jadi suatu hadits itu akan diteliti dan ditentukan derajatnya, apakah hadits itu shahih, dhaif, palsu dan sebagainya itu terkandung orang yang meriwayatkannya.

Teliti dalam memilih informasi itu sangat penting, sebab manusia dalam bertindak dipengaruhi oleh informasi yang ia terima. Bila informasi itu salah atau keliru, maka begitu juga dengan tindakan yang akan dilakukannya, begitu juga sebaliknya. Salah satu contoh ialah serangan AS ke Irak, awalnya pemerintah Amerika Serikat menerima informasi bahwa Irak tengah mengemangkan senjata kimia, serta memiliki jaringan dengan Usamah bin Laden. Menerima informasi ini George W. Bush, langsung mengambil inisiatif untuk melakukan penyerangan terhadap Irak. Dikemudian hari diketemukan fakta bahwa informasi yang diterima itu keliru

Hal- hal seperti ini juga banyak terjadi di sekitar kita, hingga ini harus benat-benar diwaspadai sebab jika informasinya saja sudah salah maka sudah pasti output atau solusi yang dihadirkannya akan salah juga. salah satu contoh yang berbahaya adalah program untuk menekan jumlah penderita HIV/AIDS melalui jalur penggunaan alat kontrasepsi berupa kondom. Berapa banyak iklan yang berseliweran baik di media elektronik maupun media massa yang berisi tentang penggunaan kondom sebelum melakukan hubungan seks. Bahkan yang lebih spektakuler ialah dengan disediakannya ATM kondom di sejumlah tempat hiburan, dimana dengan alat ini hanya dengan beberapa rupiah orang dengan bebasnya bisa mendapatkan alat kontrasepsi itu. Sebagaimana yang digambarkan iklannya jelas-jelas akan kita dapati bahwa sasaran dari program ini adalah mereka yang memang belum sah melakukan hubungan seksual juga bagi mereka yang memang suka gonta-ganti pasangan.

Jelas ini adalah tindakan yang keliru, sebab penggunaan kondom itu juga belum pasti menekan penularan HIV/AIDS, dan yang semakin membuat geram ialah dibalik iklan ini pemerintah cenderung untuk melegalkan seks bebas, padahal aktivitas seks itu hanya bisa dilakukan ketika sudah ada ikatan perkawinan. Pemerintah seakan-akan mengalah dengan banyaknya mereka yang telah melakukan seks bebas. Padahal tidak selamanya loh yang banyak itu benar. Boleh jadi aktivitas seks bebas didukung mayoritas warga tetapi belum tentu Allah swt juga mendukungnya. Sebab ajaran Islam jelas-jelas menolak hal seperti itu

“ Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)

Ayat diatas dengan sangat tegas dan jelas menyebutkan bahwa perilaku Zina itu adalah perilaku haram yang tidak disukai oleh Allah swt.

Jelas program ini bisa menyesatkan kaum muda, mereka serasa diizinkan untuk melakukan kegiatan seks yang illegal dengan alasan “kan gw sudah memakai kondom jadi safety”. Sory bro bagi yang berpikiran demikian kita ini bukan hanya mencari safety di dunia saja - lagian siapa juga yang bilang bahwa kondom itu bisa menjamin seratus persen kamu terbebas dari virus HIV/AIDS, sejumlah dokter bahkan telah mengatakan bahwa virus HIV/AIDS itu masih bisa menembus pori-pori yang ada di kondom- coz kita juga mencari safety di akhirat sana.

Jadi telitilah dengan benar informasi yang kita terima, jangan asal telan bulat-bulat. Sedini mungkin kita harus bersikap lebih kritis terhadap informasi yang gak jelas rimbanya. Sebab dizaman kemajuan teknologi, yang menyebabkan informasi dapat dengan mudah didapat dari segala penjuru, maka semakin bias juga antara informasi yang memang benar dengan informasi yang jelas-jelas keliru. Makanya kita harus kembali kepada dua panduan terbesar informasi bagi umat islam yaitu: Al-Qur’an dan As-sunnah.

Nah inilah yang sekarang banyak ditinggalkan oleh kaum muslim, padahal Rasulullah saw berpesan bahwa siapa yang ingin selamat maka berpeganglah dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw. memang sih masih ada yang baca dan beli Al-Qur’an, tetapi berapa banyak yang mau mengamalkannya. Padahal Al-Qur’an itu tidak cukup hanya dimiliki dan dibaca tetapi yang terpenting adalah pengamalannya. Bahkan, saking pentingnya mengamalkan Al-Qur’an para sahabat Rasulullah saw, tidak akan berhenti dari membaca satu ayat sebelum mereka dapat memahami dan mengamalkannya.

Saat ini kita lebih banyak bergaul dengan referensi-referensi yang hadirnya dari manusia sendiri, entah itu ahli filsafat, mereka yang bergelar Doktor ataupun para public figure. Padahal jelas yang namanya manusia itu ada keterbatasan dan kekurangannya. Kita malah meninggalkan Allah swt yang jelas-jelas akan memberikan panduan bagi permasalahan manusia di dunia.

Maka sekarang ayo deh selagi belum telat dan terlambat kita kembali lagi kepada tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Rasululullah saw, coz hanya dengan kedua sumber itu kita akan dapat menemukan solusi bagi kehidupan kita didunia ini.

0 komentar: