Ketika saya bercerita ingin menulis buku ini, seorang teman bertanya, “Kenapa sih tema itu yang dipilih, lu
Pertanyaan itu hampir-hampir saja membuat saya enggan menuliskan buku ini, walaupun sudah ada bayangan tentang siapa saja tokoh yang akan saya tulis. Cukup lama ide ini tidak saya sentuh, sampai suatu waktu saya membaca berita di
Saat itu saya mengajak seorang teman untuk hadir di acara tersebut dan saya cukup kaget dengan reaksinya. Ia bertanya, “Siapa sih Buya Hamka?” Setelah ditelusuri, ternyata bukan ia seorang yang tidak mengenal siapa itu Buya Hamka. Kebanyakan mereka kenal hanya melalui buku-buku sejarah saja. Dan bisa jadi ini hal yang sama yang dialami kamu semua. Iya
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mau mengingat sejarahnya sendiri, begitu sebuah pepatah bijak. Pantas saja kita nggak bisa menjadi bangsa yang besar, karena kebanyakan kita telah lupa dengan sejarah bangsa kita. Betul
Sebaliknya, kita justru lebih akrab dan familiar dengan wacana-wacana Hasan al-Banna, Sayyid Quthb, Yusuf Qardhawi, Taqiyuddin an-Nabhani, Nasiriddun al-Albani dan yang lainnya. Namun kita nggak mau menengok para pejuang Islam kita. Padahal, berkat perjuangan mereka, syariat Islam merangkak untuk berdiri di
Nama-nama seperti Haji Agus Salim, M. Natsir, Buya Hamka, sudah sepatutnya kembali mendapat tempat di hati para aktivis Islam. Bukankah Piagam Jakarta hadir karena perjuangan dan usaha keras mereka? Maka tidak adil rasanya kalau kita melupakan mereka.
Berikut nama-nama tokoh yang mau diangkat dari Seri Belajar dari Sejarah beserta link-nya. Saya juga akan memberikan label: Tokoh
0 komentar:
Posting Komentar